Shalat Istikharah ( Kapan & Bagaimana )

Hari ini seorang sahabat mengingatkan saya, karena saya secara tergesa – gesa mengambil suatu pilihan tanpa shalat istikharah. Bagi seorang muslim, jalan terbaik saat digamangkan oleh beberapa pilihan, adalah dengan melaksanakanan sholat istikharah. Sholat yang tidak mengapa jika hanya 2 rakaat, dan tidak masalah jika kita melaksanakannya, baik di waktu sepertiga malam terakhir maupun di siang hari.

Sejujurnya, saya sendiri merasa kurang pantas untuk menuliskan panjang lebar perihal sholat ini, oleh karena itu cukuplah sebuah tanya jawab antara ustadz Ahmad Sarwat dengan seorang penanya berikut sebagai penjelasannya, kutipannya tanya jawab tersebut adalah sebagai berikut:

Assalamu’alaikum wr wb 

Ustadz Ahmad Sarwat Lc, yang insya Allah dimuliakan oleh Allah SWT, saya mau tanya kapankah kita seharusnya melakukan shalat istikharah dan dari segi waktunya apakah shalat Istikharoh ada batasan waktu? Seperti hanya dikerjakan pada waktu qiyyamullail dan sebagainya. Dan apakah jawabannya selalu lewat mimpi?

Xda

Jawaban:

Sholat istikharah boleh dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam. Kalau dilakukan malam hari pada saat shalat tahajjud karena memang waktu seperti itu sangat utama. Namun intinya adalah ketika kita menghadapi persoalan yang berat maupun yang ringan. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda: 

“Apabila salah seorang diantar kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia sholat dua raka’at yang bukan fardhu kemudian hendaklah dia berdo’a , “Allahumma…” (HR Bukhari) 

Dalam hadits tersebut dijelaskan waktunya adalah kapan saja dan tidak terikat. Oleh karena itu Imam An-Nawawi berkata, “Istikharah disunnahkan dilaksanakan di segala kondisi sebagaimana dijelaskan oleh nash hadis di atas.” (Al-Adzkar) hal tersebut juga dikemukakan oleh Ibnu Hajar Al-Asqolani (Fathul Bari 11/184) 

Dalam hadis tidak dijelaskan bagaimana jawaban akan diberikan, meskipun Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar menyatakan hendaklah orang tersebut memilih sesuai dengan pilihan hatinya (hatinya menjadi contong terhadap suatu pilihan setelah sholat). 

Tetapi pendapat tersebut ditentang oleh sejumlah ulama karena hadis yang menjadi rujukan Imam Nawawi adalah hadis dhoif. Para ulama hanya menegaskan bahwa jangan memilih pilihan yang ada sebelumnya yang hanya berdasarkan kepada hawa nafsu (Fathul bari 11/187) 

Jadi yang seharus dilakukan adalah, setelah kita melaksanakan sholat istikharah kita pilih mana yang terbaik (berazam) dan meyerahkan segala urusannya pada Allah. Karena kalau pilhan tersebut adalah pilihan yang terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang tersebut dan akan memberkahinya. Tetapi jika hal tersebut adalah sebaliknya maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang tersebut kepada kebaikan dengan idzin-Nya. (Bughyatul Mutathowwi’ Fi Sholat At-Tathowwu’ hal 105) 

Kami tidak mendapatkan dalil shohih yang menjelaskan tentang batasan minimum maupun maksimum pelaksanaan sholat istikharah. Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu sunni dari Anas r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Anas, apabila engkau berniat melaksanakan suatu urusan, maka minta pilihan pada tuhanmu mengenai urusan tersebut tujuh kali, kemudian perhatikan mana urusan yang pertama dipilih oleh hatimu, karena kebikan ada padanya.” 

Hadis di atas dihoif sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hajar, “Sanadnya dhoif sekali.” (Fathul Bari 11/187). Al-Iroqi berkata, “Mereka (para rowi) memang terkenal tetapi di antara mereka ada rowi yang terkenal dengan kedhoifannya (bahkan sangat dhoif) yaitu Ibrohim bin Al-Baro” (Kitab Al-Adzkar An-Nawawi dan Tuhfatul Abror As-Suyuthi hal 162-163) 

Apakah Jawabannya Selalu Lewat Mimpi?

Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan bahwa hasil dari sholat istikharah akan ada pada mimpi. Sejumlah ulama di antaranya Imam An-Nawawi menyatakan bahwa pilihan akan diberikan kepada orang yang melaksanakan sholat tersebut dengan dibukakan hatinya untuk menerima atau melakukan suatu hal. 

Tetapi pendapat ini ditentang oleh sejumlah ulama diantaranya Al-‘Iz bin Abdis-Salam, Al-Iroqi dan Ibnu Hajar. Bahwasanya orang yang telah melaksanakan sholat istikharah hendaklah melaksanakan apa yang telah diazamkannya, baik hatinya menjadi terbuka maupun tidak tidak. 

Ibnu Az-Zamlakani berkata, “Apabila seseorang melaksanakan sholat istikharah dua rakaat karena sesuatu hal, maka hendaklah ia mengerjakan apa yang memungkinkan baginya, baik hatinya menjadi terbuka untuk melakukannya atau tidak, karena sesungguhnya kebaikan ada pada apa yang dia lakukan meskipun hatinya tidak menjadi terbuka.” Beliau berpendapat karena dalam hadis Jabir tidak dijelaskan adanya hal tersebut (Thobaqot Asy-Syafi’iyah/ Ibnu As-Subki 9/206). 

Sedangkan hadis Anas bin Malik yang dijadikan alasan oleh Imam Nawawi didhoifkan oleh sejumlah ulama (Fathul Bari 11/187) 

Wallahu a’lam 

update:
doa setelah shalat istikharah (diriwayatkan oleh Jabir ibn Abdillah r.a dalam Sahih Bukhari)

((اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ)).


Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau -Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: …di dunia atau akhirat- sukseskanlah untukku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.

141 pemikiran pada “Shalat Istikharah ( Kapan & Bagaimana )

  1. ass.. mas, saya mau tanya. saat ini saya sedang dilanda kebimbangan. saya seorang perempuan, 24th, sdh bekerja, saya pacaran sdh 4 thn, 2 bulan yang lalu keluarga saya sdh kenalan dgn keluarganya, tapi blum dipastikan kpn menikah, karena kakak saya tahun ini akan menikah.
    jujur saya pernah melakukan hub. yg dilarang agama dengan pacar saya, tapi sebenarnya saya terpaksa. sebenarnya pacar saya suka memaksa saya mas, kemauannya keras. tapi terkadang baik.. yang menjadi dilema, saat ini ada seorang pria yang mendekati saya, dia sering mengirimkan sms untuk selalu solat pada saya. sekarang saya lebih mantap dengan pria ini, bukan dengan pacar saya. apakah saya salah mas? karena antara keluarga saya dengan pacar saya sudah saling kenal, malah saya ingin memutuskan hubungan kami.. saya sudah solat istikharah dan saya mimpi saya harus memutuskan hubungan dengan pacar saya.. itu apakah merupakan petunjuk mas? mohon jawabannya… terima kasih… wass

    • wa’alaikumsalaam….

      pertama, terhadap kesalahan yang telah diperbuat, bertobatlah dengan sungguh-sungguh dan niatkanlah kuat-kuat untuk tidak mengulanginya lagi; semoga dengan demikian Allah SWT mengampuni kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.
      dan juga, saudariku, terhadap kesalahan yang telah anti lakukan, dan ditutupi oleh Allah SWT, maka tutupilah ia rapat-rapat, dan jangan pernah menceritakan/membukanya kepada siapapun tanpa alasan yang syar’i (misal: alasan hukum, meminta fatwa ke ulama dsb), meskipun itu di media maya/internet. namun, tetaplah bertobat dg sungguh-sungguh, agar Allah SWT senantiasa menutup dan mengampuni kesalahan tersebut.

      mengenai pasangan, adalah sewajarnya bahkan seharusnya bagi seseorang wanita untuk memilih pemimpin/suami yang bisa membimbing dan bersama-sama menjadi hamba Allah SWT yang terbaik, yang bisa menjaga dirinya dan keluarga dari api neraka (at-tahrim:6); oleh karena itu, adalah niscaya jika anda tidak meilih pemimpin yang berpotensi menjerumuskan kedalam neraka; dan lebih memilih pemimpin keluarga yang bisa menjadi lantaran keluarga anda kelak untuk masuk ke dalam surga.

      semoga Allah swt mengampuni kita, dan melimpahkan hidayahnya kepada kita semua. aamiin

  2. ass….
    mas, saya ingin bertanya saat ini saya bener2 ragu dalam suatu masalah….
    saya sudah pacaran hampir 5 tahun tapi tak kunjung ada keseriusan…. saya sekarang sudah mulai ingin pergi dari dirinya ketika saya sendiri ada se2 orang g datang dan dia mengisi hari2 saya…dan dia ingin serius… saya senang tapi tak semudah itu dia ternyata beda agama dengan saya.. dia kristen saya islam… mas saya bener2 ragu… dia bilang sama saya dia ingin masuk islam kalau saya serius tapi apa bisa hubungan kita nanti bisa baik or dia kembali ke agamanya… saya ingin minta saran dri mas tentang ini…
    was…

    balas

    • wa’alaikumsalam…
      menurut saya akan lebih baik jika anda memutuskan pacaran yang tidak ada keseriusan tersebut;
      sedangkan calon pasangan yang masih musyrik, Islam melarang wanita muslimah menikah dengan lelaki musyrik. adapun, jika dia berniat untuk masuk Islam jika anda bersedia menikah dengannya, maka itu tentu baik sekali; tersebut ada shabiat (wanita sahabat Rasulullah saw) yang menikah dengan mahar keislaman seorang sahabat.

      namun demikian, anda juga harus menimbang banyak hal; salah satunya adalah lingkungan anda dan diri anda juga; apakah memungkinkah untuk terjaga dan meningkatnya keimanan dari suami kelak; dan juga harus ditimbang apakah telah yakin, bahwa dia berislam bukan hanya untuk anda (ketertarikan kepada anda), dan kelak jika rasa tertarik itu mulai pudar, karena cinta ada pasang surut, apakah dia masih bisa memegang komitmennya (dalam berIslam dan berpasangan dengan anda);

      oleh karena itu, berkomunikasilah dengan orang tua, orang-orang alim yang berilmu, semoga dengan demikian anda mendapatkan jawaban yang menentramkan dan pasangan yang terbaik.

      dan satu lagi, janganlah bergaul yang melampau batas (apalagi dengan orang yang masih belum berislam) resikonya jauh lebih besar. maka berhati-hatilah dan teruslah memohon pertolongan kepada Allah swt.

  3. Ass. Wr. Wb.
    Saya mau tanya, saya membaca buku tuntunan shalat tahajud, istikharah, dhuha,dll. Disitu dibilang melakukan puasa sunat sblm melakukan shalat istikharah. Apa itu benar diwajibkan?

    Trimakasih.
    Wass. Wr. Wb

    • wa’alaikumsalaamwarahmatullah wabarakaatuh,

      saya belum tahu ada tuntunan seperti itu dari Nabi saw.
      shalah istikharah itu sendiri adalah sunnah, dan kewajiban puasa itu hanya ada pada bulan ramadhan (atau penggantinya dan nadzar); jadi saya duga tidak ada kewajiban untuk berpuasa sebelum shalat istikharah.

      namun demikian, tentu saja segala amal shalih akan lebih membuat kita lebih dekat kepada Allah SWT, dan jika seseorang itu dekat dengan Allah SWT, Dia akan senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada orang tersebut.
      wallahua’lam

  4. assalamualaikum wr.wb

    saya mau tanya,
    saya masih mahasiswa,
    saat ini saya sedang menjalin hubungan dengan seorang pria,tapi saya sering mendapatkan perlakuan sangat kasar saat saya melakukan kesalahan atau saya tidak sengaja melakukan sesuatu yang tidak ia suka.
    beberapa hari yang lalu saya bertemu mantan saya.dia sudah mempunyai pasangan.saya tidak pernah bisa melupakannya sejak kami putus..
    dan pada saat bertemu waktu itu saya merasa hati saya sudah mantap padanya. apa saya perlu shalat istikarah apakah memang ia pilihan dari Allah atau bukan,dan memohon agar dijodohkan?

  5. Assalamualaikum wr.wb

    Saya wanita berusia 22 tahun, ingin menanyakan masalah pasangan.
    Kami sudah berkomitmen ke arah pernikahan. Akn tetapi ada wanita yg berusaha merebut dia dr saya. Pasangan saya sdh berusaha menghindar semaksimal mungkin tapi wanita itu tetap mengejar (kurang lebih sdh 3 th ini). Skrg wanita itu menggunakan pelet yg pd saat dia tdk sadar, pasangan saya mengira saya itu wanita tsb & wanita tsb adLh saya & Wanita tsb sering mengajak pasangan saya utk melakukan hub intim. Pasangan saya skrg jd berubah pilihan & yakin terhadap wanita tsb. Akan tetapi saya sdh yakin bwt memilih dia untuk menjadi pasangan hdup saya… Haruskah saya shalat istikharah untuk lbh meyakinkian apakah saya sdh benar thdp keputusan saya yg memilih dia untuk berharap jd pasangan hdup saya slamanya.. Trimakasih

  6. Ass.
    Saya mau tanya, saya ini masih SMP. Masalah saya adalah kebanjiran lomba di waktu yang bersamaan.. Hiks! Apalagi lombanya tinggal tanggal 30 April ini.. Saya sudah ikut bimbingan lomba Story Telling, mungkin karena guru-guru sudah tahu kalau saya itu sangaat suka Bahasa Inggris. Tapi, suatu hari saya bertemu guru musik di sekolah saya, kata beliau, saya akan diikutkan lomba Cipta Lagu. Saya bingung sekali. Di sekolah saya yang bisa dipercaya di lomba itu cuma saya… Tapi saya merasa berat hati karena saya sudah dikeluarkan dari bimbingan Story Telling.. Saya menangis. Tapi salah seorang guru saya mengetahui hal tersebut. Ketika di kantor, saya melihat guru saya itu sedang berbincang-bincang dengan guru pembimbing Story Telling dan guru seni Rupa yang mendukung saya mengikuti Story Telling. Setelah selesai berbincang-bincang, guru tersebut mendatangi saya. Beliau berkata, “Kalau kamu inginnya Story Telling, kamu bilang saja dengan Pak (guru seni rupa) atau Bu (guru pembimbing Story Telling)”. Saya jelas pilih Story Telling. Sepulang sekolah, saya menghubungi Bu pembimbing Story Telling. Beliau berkata, “Kalau mau ikut Story Telling, boleh saja sebelum terlambat. Tapi, sebaiknya kamu minta pendapat Bapak/Ibu kemudian Shalat Istikharah.” Saya menyetujuinya namun ada rasa ketakutan mengacaukan lomba yang diinginkan pak Guru musik, sebab bapak dan ibu sudah berkata ‘boleh mengikuti lomba story telling’. Tetapi, saya baru pertama kali ini shalat istikharah, dan kemarin saya tertidur. Jadi belum sempat Shalat Istikharah. ‘Kalau’ seumpama saya bermimpi tentang jawaban tersebut, apakah mimpi tersebut seperti mimpi kehidupan sehari-hari atau di dalam mimpi tersebut saya diberi petunjuk mengenai jawaban tersebut oleh seseorang? Maaf kalau ceritanya panjang sekali. Terimakasih. Wass.

    • wa’alaikumsalaam warahmatullah,
      alhamdulillah,
      mengenai sholat istikharah, petunjuk dari-Nya tidak selalu dengan mimpi, namun bisa juga dengan kemantapan hati. dan jika adik Nurul sudah beristikharah, insyaa Allah apapun pilihannya pasti berkah :)

      jika memang adik Nurul lebih menyukai story telling, menurut saya pribadi, itulah yang sebaiknya dipilih; bagaimanapun guru insyaa allah akan mendukung apa yang disukai/kecendrungan yang diinginkan muridnya selama itu baik.

      semoga lomba apapun yang dipilih, kelak akan menang :)

  7. saya pny masalah tentang perslingkuhan terutama sama lawan jenis sy,apakh boleh bwt org yg berkeluarga melaksanakn shalat ini,,,,trima kasih.

  8. Assalamu’alaikum wr wb.
    Saya ingin bertanya, apakah istikharah itu tidak berupa sholat saja? Karna ada orang yg mengatakan kalau istikharah bisa juga di lakukan dengan cara berwirid / membaca Al Quran, apakah itu benar?
    Kalau benar, saya mohon kejelasannya & tata caranya.
    Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr wb

  9. Assalamu’alaikum ya akhi

    Saya berumur 20 tahun, dan telah bekerja. Saya mengenal seorang akhwat(22 th) yg insyaallah sholeh. Alhamdulillah sdh diberi pekerjaan mapan. Dan alhamdulillah dia berniat melamar saya. Kluarganya sdh memberikan restu, tetapi dr kluarga sy agak kberatan dngn prnikahan muda kami.
    Menurut akhi, mampukah dua insan muda membangun kluarga sakinah, mawadah wa rohmah(sesuai cita2 kami) ?
    Bagaimana cara menyelesaikan mslh dngn kluarga sy?
    Dan perlukah sy melakukan sholat astikharah untuk memutuskan hal ini?

    Sukron ya akhi
    Wassalamu’alaikum

  10. assalamualaikum,,
    saya seorng wanita yang sedang bimbang sama pasangan saya,
    saya kemrin terlalu yakin klau saya pasti akan menikah dengannya suatu saat nanti tapi ketika saya mendengar kata-katanya yang membuat saya bimbang saya bingung apa yang harus saya lakukan, saya cuma tidak mau kalau suatu saat nanti kami tidak berjodoh dan itu kami ketahui saat kami sudah mau menikah, mending sekarank saya tau,, jadie tolong ap yang harus saya lakukan,,
    klaupun saya harus shlt istiqoroh kapan waktu yank baik???

    tolong di balas terima kasih

  11. assalamu’alaikum akhi
    ana mau tanya,, saat ini ana sudah bertunangan dengan seorang lelaki yang baru ana kenal 4bln lalu, ana mengenal nya sebagai pribadi yang baik,,
    akan tetapi saat ana menceritakan masa lalu ana yang (maaf) sudah tidak suci lagi dikarenakan dimasa kecil ana dinodai sepupu ana sendiri,, dimana ana tidak mengerti apa-apa.. sejak itu dia kurang menghargai ana, dia meminta sesuatu yang belum menjadi hak nya,, ana menolak dan mencoba menjelaskan kepadanya,, namun dia tak memahami dan tak mau mengerti,, ana sedih dan bingung akhi,, apa ana harus tetap bertahan menjalin hubungan dengan nya,, atau segera mengakhirinya karna merasa tidak dihargai,, menurut akhi apa ana musti shalat isthikarah???
    apa yang sebaik nya ana lakukan akhi
    mohon jawan nya
    terima kasih

  12. bbrapa bln yg lalu ada sorg pria (B) mndekati sya,, saat tu sy tdk ada p’rsaan apa2 sm dya krna sy sdang mnggu kpstian dr pria lain yg hndak serius sm sya,, smpai 2 bln stelahnya akhirnya sy dpt jwbannya bhwa cwo sya tlah d jdohkn olh ortunya… smpai akhirnya sya mlakukan shalat istikharah mnta ptunjuk siapakh jdoh sya, apkh pria yg sdng mlkukan pndekatan sm sya tu yg t’baik atw tdk, sampai akhirnya sya mndpat jwabannya 2 hari b’turut2 sya mndpat mmpi wjah pria tu tp hati sy msh blm mantap t’hdapnya, slnjutnya sy mlakukan shalat istikharah lg tuk mminta kmantapan hati,, stlah mantap akhirnya sya mnjalaninya b’sma pria (B), namun stlah bbrpa bln sy mnjalaninya smkin lma yg t’lhat dy mlah mlai sdkit mnjauh n mnjga jarak n t’lhat egois
    apa yg shrusnya sya lkukan?? apa bnar mmpi tu adlh jwaban lgsug dr Allah? kl mmng iy sya ikhlas mnjlaninya hnya krna Allah,, tp kl skg kndisinya sprti ini pa sy hrs ttp yakin dgn pria tu bhwa dya mmng jdoh t’baik sy??

    mhon bantuan jwbannya.. syukron!

  13. asalamualaikum
    Saya lagi bingung d’antara 2pilihan mn yg trbaik wt sya kedepannya nanti saya ingin mndapatkan yg trbaik.
    Saya bingung diantara 2 pilihan ini..
    Pha setelah sya sholat istikhoroh saya menemukan jwban’a?

  14. Ass Saya lagi bingung antara sma dan smk?
    org tua sy menginginkan saya masuk smk krn ingin cpt bkrja..tp mnurut saya sma/smk sama saja rejeki kan Tuhan yg mengatur hdup dn mati :) . Jika sya mlkukn sholat dn di beri ptunjuk , ap sya hrus mngikuti itu? Mhon jwbnya :)

    • wa ‘alaiykum salaam warahmatullah wabarakaatuh.

      iya, tentu saja jika anda telah istikharah, dan hati anda mantap; maka Insya Allah itulah yang lebih baik dan berkah.
      memang pada dasarnya kita harus berbakti kepada kedua orang tua; namun beliau tidak “berhak” memaksakan pilihan pendidikan untuk anak-anaknya selama itu baik.

      namun, yang perlu disadari dan diyakini, orang tua anda tentu sangat menginginkan kebaikan bagi anda dan anak-anaknya semua, jadi jika memang anda ingin masuk SMA maka diskusikan dengan cara dan waktu yang sebaik-baiknya dengan beliau; jangan sampai keputusan anda kelak, membuat anda kecewa ataupun orang tua anda kecewa.

      selamat ya, telah lulus SMP, semoga kelak sukses dalam meraih ilmu yang banyak dan bermanfaat :) aamiin

  15. ass.. mas, saya mau tanya. saat ini saya sedang dilanda kebimbangan. saya seorang Pria, 25th, sdh bekerja, saya pacaran sdh 6 thn, beberapa bulan belakangan ini keluarga saya terus mendesak saya utk segera menikahi pasangan saya, tapi pasangan saya blum dipastikan kpn ingin menikah dengan saya.
    jujur selama pacaran saya blm pernah melakukan hub. yg dilarang agama dengan pacar saya, bahkan berciuman pun tidak kami lakukan. yang menjadi dilema, sudah 4 bulan ini ada seorang wanita yang dekat dengan saya juga, kami sering mengirimkan sms memberikan perhatian bahkan utk hal sholat. Setelah itu mengenai target / pandangan hidup wanita ini yg menginginkan segera menikah. dy pun juga mengetahui bahwa saya telah memiliki pasangan / kekasih selama 6 thn. antara keluarga saya dengan pacar saya belum saling kenal dan bertemu .Pada tgl 20 Juni kemaren dy (wanita Baru) menyuruh saya utk melakukan sholat istikharah dan berkomitmen utk tidak berkomunikasi dahulu slama masa ini, namun hingga saat ini saya blm mendapatkn jawaban pasti. Namun hati ini lebih condong ke wanita tsb, bkn pada pasangan saya. apakah saya salah mas? karena Pandangan wanita tersebut?dan apakah merupakan petunjuk mas apabila skrg hati saya lebih condong kepada wanita tsb? mohon jawabannya… terima kasih… wass

  16. ass,,,,saya ini binggung pacran tidak drestui oleh ortu hanya gara2 saya hrs balik sama mantan saya tetapi saya sdh tidak sukasehingga saya berselisih dengan ortu,,,saya binggung hrs bgmn sdh mnta maaf tp ortu tidak mngerti saya,,,masalah ini sudah 3thn berjln mohon sulisanya,,,trims
    mohon dibalah trims

    • wa’alaikumsalaam,
      menurut saya, lebih baik saudari tidak berpacaran, tapi menikah, insya Allah itu lebih baik. disamping itu, tentunya itu lebih melegakan kedua orangtua anda; dibandingkan anda menjalin hubungan yang beresiko (resiko tidak direstui orangtua, resiko jatuh kedalam maksiat yang lebih besar, dsb).

      semoga dimudahkan dalam menuju pernikahan ya :)

  17. aslmualaikum..
    Pa saya ingin brtanya,saat ini sy sdah brpcaran dgn pria slma 3 tahun,dan sya mlakukan hal yg dlarang agama.sy sgt menyesal dan ingin brtaubat,.skrg,ada pria lain yg jauh lbh dwasa dan mapan,tp dia duda 1 anak.dan ia mengjak sy utk mnikah,
    apa yg hrus sy lakukan??
    Spti yg bpa jlaskan pd jwban kpd org lain sblum.nya. .’brtaubatlah dgn sungguh2 dan ttupi,jgn prnah mncrtakan.nya kpda siapapun kcuali syar.i…jd apa sy jgn blg pd pria yg mngjak nkah kalau sy prnah mlakukan hal yg dlarang?trma ksh pa.
    Mohon pnjelasan bpa

    • wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh,
      pertama, anda harus berhenti berpacaran saat ini juga, karena hal-hal tersebut cenderung untuk menjerumuskan seseorang kedalam kejahatan yang lebih besar; jika kita membaca al-Qur’an, Allah SWT sudah memperingatkan kepada kita, untuk bukan saja menjauhi zina, mendekatinya pun dilarang; dan berpacaran adalah salah satu jalan yang mendekati zina; dan telah banyak korban karena ini.

      menurut hemat saya, anda tidak perlu menceritakannya; namun, jika (calon) suami anda menanyakannya, maka menurut saya anda tidak harus berbohong; dan tunjukkan kebulatan tekad yang kuat dalam bertaubat, dan menjadi wanita dan istri yang shalihah dan taat.

      sebenarnya hal demikian juga berlaku untuk rahasia-rahasia buruk lain di masa lalu menurut pendapat Ustadz Quraish Shihab: http://www.alifmagz.com/menceritakan-masa-lalu-ke-suami/

      sedangkan mana yang anda pilih menjadi suami, laki-laki yang sekarang menjadi pacar anda (namun, tetap jaga pergaulan dengannya sebelum nikah), atau orang lain; maka shalat istikharah adalah salah satu jalannya, semoga dikaruniai kemantapan dan keberkahan dalam pernikahan; aamiin

      semoga Allah SWT menolong kita semua, dan melimpahkan Hidayah-Nya kepada kita semua. aamiin

  18. Assalamualaikum,

    Pa saya ingin bertanya, saya sudah shalat istikharah mntukan 2 pilhn wanita tuk dijdikn pndamping.
    Mngapa semua ptunjuk & kmntaban hati saya mngrh sama mantan (janda anak 1) yg sdh membnci & muak sama saya (itu yg dia katakan), Benarkah ini atau hny syetan yg mengganggu saya… kalau dipikir secara logis tidak mgkin tapi brdsarkan keimanan & sudut pandang Allah SWT apa yg tdk mgkin.
    Mohon penjelasannya…..

  19. Ass…pa ust…saya ingin bertanya.saya sudah menikahna wal pernikahan alhmadulalh lancar hingga akhirya saya dibri seorang anak laki-laki dn hidup rukun.dalam rumah tangga saya anatara saya dan istri tidak ada permasalahn sedikitpun tapi suatu hari ntah apa yang telah saya lakukan,Via sms mgkin bisa dikatakan sy telh memaki istri sy,karena wktu itu sy lgi khiap sy penuh dengan rasa benci terhadap istri saya tp sy sudah mencba untuk minta maaf dan istri sy memaafkannya,tapi mertua saya mengatahui apa yg telah terjadi dalm rumh tangga saya,dan kmdian sy tidak diperbolehkan untuk menemui istri saya dan anak saya olh mrtua malah beliau minta sy untuk menceraikannya tapi sy tidak lakukan itu krena sy mash igin memperbaiki keslhan sy trhadap istri sy hingga akhirnya istri dipaksa untuk menceraikan sy, dan hingga skarang mgkin smpai matipun sy tidk akn menyetujui perceraian ini.pertanyaan saya apakah yang harus sy lakukan karena walapun sy memohon untuk meminta maaf trhdap mertua sy itu tidak akan terjadi karena sy lhat mertua saya begitu marah dan bencinya sm saya.pernah sy lakukan tapi sya malah diusir,
    tolon pa sya minta penyelesaian harus bagaimnakah sy, saya tidak ingiin berpisah sama istri dan anak saya begitu juga istri saya..terimakasih

Tinggalkan komentar