Introspeksi Diri

Salah satu yang amat dianjurkan oleh agama kita adalah melakukan introspeksi. Melihat apa yang telah kita lakukan, menilai apakah yang kita lakukan itu telah benar aku salah. Menilai adakah kekurangannya untuk kita usahakan untuk memperbaikinya.

Dengan introspeksi kita dapat memperbaiki kesalahan. Dengan introspeksi kita dapat meningkatkan pengabdian. Tanpa intropeksi kesalahan akan berlanjut. Tanpa introspeksi penyesalan pasti akan tiba. Sebelum melakukan sesuatu perhatikanlah apakah itu wajib atau itu anjuran. Jangan sampai Anda mendahulukan anjuran atas kewajiban. Lalu setelah Anda melaksanakan kewajiban, lihatlah anjuran itu apakah mampu anda lakukan atau tidak mampu anda lakukan. 

Ajaklah diri Anda berkompromi berdialog dengan diri anda. Lakukan introspeksi dengan berdialog dengan diri apa yang dikehendakinya dan apa yang Anda kehendaki. Yang dikehendakinya kalau sesuai dengan tuntunan agama, kabulkan. Tapi kalau tidak jangan kabulkan. Jalin kesepakatan dengan diri Anda, kemudian lakukan pengawasan terhadap diri Anda. Sehingga kalau kesepakatan itu dilanggar oleh nafsu, maka lakukan hukuman terhadap nafsu Anda dengan mewajibkannya melakukan hal-hal yang selama ini belum dilakukan. 

Dan nanti akan tiba suatu saat jika langkah-langkah tersebut telah dapat dilakukan, saat yang tiba itu adalah menjadikan nafsu seseorang menjadi dialah yang mengecam keburukan-keburukan dan kesalahan-kesalahannya, itulah yang dinamai an-nafsu lawwamah, nafsu yang mengecam pelakunya karena melakukan keburukan. Itu semua bermula dari introspeksi. 

Saudara Mari kita berintrospeksi.

Tinggalkan komentar